Jumat, 10 Juni 2011

Muhammadiyyah: Tak Ada Hubungan Antara Hormat Bendera Dengan Nasionalisme

Dua sekolah di Jawa Tengah yang tidak melakukan upacara bendera dicap tidak memiliki Nasionalisme memancing reaksi dari Muhammadiyah Jawa Timur.Sekretaris Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Nadjib Hamid, menilai perlu ada kajian mendalam terkait masalah nasionalis ini.

Subhanallah, Dua Sekolah Tolak Hormat Bendera Karena Bagian Dari Kemusyrikan


Tidak seperti sekolah dasar pada umumnya, dua sekolah dasar berbasis agama di Karanganyar jutsru melarang siswanya memberi hormat kepada sang saka merah putih. Kedua sekolah ini menganggap sikap penghormatan ini merupakan perbuatan musyrik yang dilarang agama.

Sekolah Juga Tolak Baca Pancasila dan Berkeyakinan Hormat Bendera Bagian Dari Nawaqidhul Iman


Tidak hanya itu, Kepala Sekolah SMP Al Isryad, Ustadz Sutardi juga menyerukan untuk tidak membaca Pancasila dan melaksanakan upacara. Karena hal itu dinilai bagian dari perusak akidah.

Jamaah Masjid Al-Ikhlas Medan Dikirimi Kotoran Manusia, Bangkai Tikus, dan Telur Busuk


Pasca perobohan Masjid Al-Ikhlas Medan oleh Kodam I Bukit Barisan, muncul intimidasi yang dialami para pembela dan jamaah Masjid Al Ikhlas.Beberapa hari lalu, mobil salah seorang Presidium Gerakan Penyelamat dan Pembangunan Masjid (GP2M), drg Syahbana mengalami intimidasi dengan pemecahan kaca mobil beliau ketika menjadi nara sumber pada Talkshow di salah satu radio di Medan.

Picu SARA , Pedagang Muslim Dizalimi Kaum Bermata Sipit


 Jakarta
(voa-islam) – Para pembeli kios atau pedagang yang tergabung dalam Persatuan Pedagang Thamrin City (JACC) harus gigit jari.

20 Pedagang Muslim Tanah Abang Babak Belur Dihajar Preman Bayaran



Jakarta (voa-islam) –

 Kemarin sore (9 Juni 2011),sekitar pukul 15.00 WIB, terjadi penindasan dan penganiayaan di Thamrin City Lantai dasar 1 waduk Melatik, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta-Pusat. Lebih dari 20 pedagang Muslim babak belur, terluka dan jatuh pingsan.

KH. Fikri Bareno: Jangan Sampai Memunculkan Kerusuhan SARA


 Jakarta (voa-islam)
- Lima tahun lalu, hanya dengan uang muka (DP) Rp. 5 juta, pedagang sudah bisa berdagang di lantai dasar 1 Gedung Thamrin City. Sebelumnya, tempat ini sangat sepi pengunjung, hampir seperti kuburan. Tahun selanjutya, untuk berjualan di sini, pedagang dikenai uang muka Rp. 7 jutaan.

FPI: Indonesia Selangkah Lagi Menuju Daulah Islamiyah


 Bekasi (voa-islam) -Menurut pandangan FPI, Indonesia diakui atau tidak, sebelum merdeka atau setelah merdeka, Indonesia sudah menjadi negara Islam, hanya belum kaffah. Buktinya, mayoritas penduduk Indonesia muslim, Presiden dan