Rabu, 19 Oktober 2011

KBIH Diingatkan Tanggalkan Atribut Kelompok

Hidayatullah.com - KBIH Diingatkan Tanggalkan Atribut Kelompok"/> HOME BERITA KOLOM KONSULTASI KAJIAN FEATURES IPTEK SAJIAN SPESIAL REDAKSI MAJALAH INDEX NasionalInternasionalPalestina TerkiniWawancaraOpiniSudut PandangCatatan Akhir PekanAnalisa Dunia IslamIllahiyah FinanceKonsultasi SyariahKeluarga SakinahFiqh KontemporerSejarahGaya Hidup MuslimFatwaTsaqafahTazkiyatun NafsOase ImanJendela KeluargaCerminPerjalananKisahScienceTeknologiKesehatanCover StoryTajuk RedaksiSurat Pembaca  Rabu, 19 Oktober 2011 Follow :

Home Nasional

  Share| KBIH Diingatkan Tanggalkan Atribut Kelompok


 

Rabu, 19 Oktober 2011

Hidayatullah.com--Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) diingatkan untuk menanggalkan atribut kelompok bimbingan hajinya selama di Tanah Suci karena melanggar ketentuan yang berlaku.

“Bila melanggar karena bermasalah, akan dicabut izinnya,” kata Sekretaris Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan Abdur Rahman Harahap, dimuat Waspada, Rabu (19/10/2011).

Berdasarkan laporan dari Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Arsyad Hidayat kepada Media Centre Haji (MCH), banyak ditemukan KBIH lebih mengutamakan kelompok hajinya daripada identitas sebagai jamaah haji Indonesia.Ini bisa merugikan jamaah haji yang lain.
 
Rahman menyebutkan, salah satu kekeliruan yang dilakukan KBIH tersebut adalah memonopoli kamar yang harus diisi kelompok mereka. Padahal, pembagian telah dilakukan kepala daerah kerja. “Akibatnya, banyak jamaah haji yang tidak mendapatkan kamar sesuai nomor yang telah ditentukan,”katanya.
 
Kalau kondisi ini terus berlanjut, maka Dirjen Pelayanan Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) segera mengevaluasi secara menyeluruh KBIH-KBIH yang membandel, yakni tetap memprioritaskan kelompok bimbingan hajinya.

“Langkah tegas akan dilakukan seperti pencabutan izin atau evaluasi terhadap keberadaan KBIH yang bersangkutan,” katanya.

Di Sumatera Utara dari 114 KBIH, yang izinnya diperpanjang pemerintah pusat sebanyak 42 KBIH. Tapi, karena ada 1 KBIH telah dicabut izin operasionalnya sehingga tinggal 41 yang memiliki izin memberikan bimbingan haji kepada calon Dhuyufurrahman.*


Red: Syaiful Irwan

Share|   KOMENTAR   KIRIM KOMENTAR ANDA :         Nama   Email   Komentar Anda   Kode Keamanan   CAPTCHA Image       Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Hidayatullah.com. Redaksi berhak menghapus/menutup komentar yang berbau pelecehan, kasar, intimidasi, bertendensi SARA.

 

  Info Anda   Free Download Software Islami

Pusat free download Islamic files, freeware dan computer tips terbesar di Indonesia.www.Islam-Download.net        Berita Nasional Lainnya   Penyiksaan yang terjadi selama ini memukul pantat sapi dengan menggunakan paku dan menusuk dubur dengan besi', 300)";onMouseout="hideddrivetip()"> Ulama Minta Hindari Penyiksaan pada Kara...   Panitia sedang menjajaki dengan pihak promotor Maher Zein', 300)";onMouseout="hideddrivetip()"> Maher Zain akan Hadir dalam Acara IBF 20...   53.180 jamaah telah bergeser ke Makkah untuk melaksanakan umrah dan persiapan puncak haji', 300)";onMouseout="hideddrivetip()"> Lebih 50 Persen Calhaj Sudah Berada di S...   Umat Islam saat ini masih menunggu putusan dari Pengadilan Tata Usaha Negara? Medan terkait perubuhan masjid tersebut', 300)";onMouseout="hideddrivetip()"> Masjid Al Ikhlas Diharapkan Dibangun den...   Pemerintah bisa banyak belajar dengan Muhammadiyah dalam program-program kerakyatan', 300)";onMouseout="hideddrivetip()"> Wapres Apresiasi Muhammadiyah dalam Pemb...   Seharusnya SBY lebih berhati-hati memilih orang-orang di kabinetnya', 300)";onMouseout="hideddrivetip()"> Dr. Syamsul: Waspadai Paham Liberal Masu...   Pada tahun 2014 seluruh remaja di Kota Gorontalo ditargetkan sudah bisa baca tulis Al-Quran', 300)";onMouseout="hideddrivetip()"> Rekrut Guru Ngaji untuk Berantas Buta Hu...   Kenaikan penjualan terutama terjadi pada produk-produk asuransi jiwa berbasis syariah', 300)";onMouseout="hideddrivetip()"> Dana Industri Asuransi Syariah Tumbuh 20...   Perjuangan misionaris di Maluku telah dijalankan selama ratusan tahun', 300)";onMouseout="hideddrivetip()"> Usaha Misionaris di Maluku Makin Menunju...   Patung-patung yang diletakkan di tempat terbuka dan menyinggung suatu agama merupakan provokasi jahat', 300)";onMouseout="hideddrivetip()"> FPI: Hentikan Pembuatan Patung-patung Ha... Kontak Kami   |  Tentang Kami   |  Iklan   |  
© 2010 Hidayatullah.Com, All Rights Reserved

View the original article here

Jumat, 02 September 2011

Ribuan Warga NU Jatim Shalat Idul Fitri Hari Selasa, Bareng Arab Saudi & Muhammadiyah


NGANJUK (VOA-ISLAM.COM) – Ribuan warga Nahdliyin Jawa Timur tak sejalan dengan Pemerintah dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Berdasarkan rukyat dan hisab KH Ilyas Jauhari, mereka memilih berlebaran hari Selasa, berbarengan dengan Muhammadiyah dan Arab Saudi.

Selisihi Pemerintah Gontor Lebaran Hari Selasa, Bareng Negara-negara Arab


PONOROGO (voa-islam.com) – Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur menyelisihi penetapan lebaran Pemerintah, karena lebih memilih mengikuti rukyat dan hisab negara-negara Timur Tengah, Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.

Rois Suriah PWNU Jakarta: Lebaran Hari Selasa, Haram Puasa Hari ini!


JAKARTA (voa-islam.com) – Tak semua warga Nahdliyin mengikuti Pemerintah dalam penetapan 1 Syawal 1432 Hijriyah. Sebagian  warga NU Jakarta menyelisihi keputusan Pemerintah yang menganulir hasil penglihatan hilal oleh Tim Rukyat di Cakung.

Penetapan 1 Syawal Indonesia Ditertawakan Negara-negara Islam


VOA-ISLAM.COM – Keputusan sidang itsbat Pemerintah RI yang menetapkan 1 Syawal jatuh pada hari Rabu 31 Agustus 2011, ditertawakan dunia karena nyeleneh dan menyelisihi keputusan negara-negara Arab yang berlebaran hari Selasa 30 Agustus 2011.

Hal itu diungkapkan oleh H. Djoko Susilo, Dutabesar RI untuk Switzerland dan Liechtenstein. Tanpa bermaksud mempersoalkan hasil sidang itsbat penetepan 1 Syawal 1432 H yang dilakukan Kemenag RI, Djoko mengatakan dirinya kesulitan menjawab pertanyaan dari para koleganya, dutabesar negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI).
“Sekarang kita ditertawaakan dunia. Saya susah sekali menjawab pertanyaan teman-teman sejawat dubes negara-negara OKI. Kita kok nyeleneh sendiri (melaksanakan Idul Fitri pada hari Rabu, ed.),” ujar Djoko kepada RMOL, Selasa, (30/8/2011).

Berbeda dengan Indonesia, hampir semua negara di kawasan Eropa dan Timur Tengah menggelar shalat Idul Fitri pada hari Selasa. Umumnya mereka menggunakan metode hisab atau perhitungan yang diperkuat dengan metode rukyat atau pengamatan kemunculan hilal. Penggabungan kedua metode ini membuat perhitungan mengenai awal bulan Syawal menjadi lebih akurat.

Untuk memuaskan si penanya, Djoko mengatakan bahwa penentuan tanggal 1 Syawal itu untuk Indonesia. Adapun masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri diminta taat dan patuh pada keputusan Islamic Center setempat. Djoko khawatir banyak pihak di Indonesia yang terjebak pada pendekatan kuno di masa lalu. Sementara di Eropa, masyarakat umumnya percaya pada kemampuan teknologi. Toh, bukankah manusia sudah sampai ke bulan?

Mantan anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengingatkan bahwa Islam terkait erat dengan iman, ilmu dan amal. Islam adalah agama yang mengagungkan ilmu pengetahuan sebagai bagian dari keyakinan akan ketauhidan Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Jadi kalau sekarang sudah ada teknologi tinggi mestinya soal mengintip hilal ya pakai teknologi,” ujarnya lagi.
Di masa depan, Djoko berharap agar pemerintah melalui Kementerian Agama bersikap netral dalam penentuan 1 Syawal ini. Posisi pemerintah idealnya, menurut dia, adalah sebagai fasilitator yang tak perlu ikut campur tangan, apalagi memberikan stempel berupa keputusan.

“Sebaiknya hal seperti ini biar diurus MUI dan ormas Islam saja tanpa dicampuri birokrat. Ndak bagus kesannya,” pungkas Djoko.
Sebagaimana diberitakan voa-islam.com sebelumnya, terjadi perbedaan pendapat dalam penetapan 1 Syawal 1432 Hijriyah di tanah air, setelah Pemerintah dalam sidang itsbatnya menganulir hasil rukyat dan memutuskan Idul Fitri 1 Syawal jatuh pada hari Rabu (31/8/2011).

Tim rukyat Kementerian Agama (Kemenag) di Pantai Kartini Jepara dan Cakung Jakrta Timur, dalam kesakaian di bawah sumpah, menyatakan sudah melihat hilal pada Senin sore (29/8/2011), yang berarti Selasa sudah masuk 1 Syawal.
Hasil pantauan Tim Rukyat itu sesuai dengan pantauan Tim Rukyat di negara-negara Arab. Arab Saudi memastikan Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1432 Hijriah jatuh pada hari Selasa, 30 Agustus 2011, karena pada Senin, (29/8/2011), hilal sudah terlihat.

Setelah Arab Saudi mengumumkan jatuhnya 1 Syawal 1432 Hijriah, negara-negara yang lain pun mengikutinya, di antaranya: Mesir, Uni Emirat Arab, dan Qatar. Beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam juga berlebaran Selasa.

Sebagian umat Islam di tanah air belebaran Selasa karena mengikuti hasil rukyat –baik rukyat lokal maupun global– dan hisab. Kaum Muslimin yang berlebaran hari Selasa ini berbarengan dengan Arab Saudi dan dunia Arab lainnya. Beberapa kalangan yang berlebaran Selasa antara lain: Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Jama'ah Anshorut Tauhid (JAT), Front Pembela Islam (FPI), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Jum'iyat An-Najat, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Pesantren Gontor, dan sebagian warga Nahdlatul Ulama (NU) yang mengakui rukyat.

Sementara kalangan yang berlebaran Rabu 31 Agustus 2011 mengikuti keputusan pemerintah, antara lain Nahdlatul Ulama, PERSIS, Ahmadiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), dan lain sebagainya. [ahana/rmo]

Selasa, 19 Juli 2011

ICAF: Jadikan Al-Qur'an sebagai Barangbukti, Polisi Menghina Islam

JAKARTA (voa-islam.com) – Tindakan aparat kepolisian yang menjadikan satu peti Kitab Suci Al-Qur'an sebagai barangbukti dari TKP Pondok Pesantren Umar Bin Khatthab Bima, dikecam sebagai tindakan yang menghina Islam.

Kaitkan Bom Bima dengan Ceramah Habib Rizieq, Polisi Sakiti Umat Islam

JAKARTA (voa-islam.com) – Penetapan CD ceramah Ketua Umum FPI Habib Rizieq Syihab sebagai barangbukti dari TKP Pondok Pesantren Umar Bin Khatthab Bima, dinilai sebagai tindakan yang menyakiti hati umat Islam.