Jumat, 10 Juni 2011

Jamaah Masjid Al-Ikhlas Medan Dikirimi Kotoran Manusia, Bangkai Tikus, dan Telur Busuk


Pasca perobohan Masjid Al-Ikhlas Medan oleh Kodam I Bukit Barisan, muncul intimidasi yang dialami para pembela dan jamaah Masjid Al Ikhlas.Beberapa hari lalu, mobil salah seorang Presidium Gerakan Penyelamat dan Pembangunan Masjid (GP2M), drg Syahbana mengalami intimidasi dengan pemecahan kaca mobil beliau ketika menjadi nara sumber pada Talkshow di salah satu radio di Medan.
Ancaman-ancaman melalui telepon pun dialami fungsionaris FUI Medan.
Hari ini, Jum’at 10 Juni 2011, Jamaah Masjid Al Ikhlas kembali mendapat intimidasi dan hambatan dari pihak yang tak bertanggung jawab. Yakni dengan disebarkannya kotoran manusia, sapi, bangkai tikus, serta telur busuk tepat di jalan Timor beberapa saat sebelum sholat Jum’at dilaksanakan. Sebahagian besar kotoran tersebut disebar dan diletakkan di lokasi jalan dimana Imam/Khotib biasanya berada.
Ustadz Indra Suheri, salah seorang Ketua FUISU menyesalkan sikap provokatif dari orang-orang/pihak yang tak bertanggung jawab tersebut.
”Kita yakin bahwa ini hanyalah bentuk intimidasi dan provokasi agar semakin marah dan berbuat anarkis. Namun kita tidak akan melakukan hal tersebut. Sebab kita komit bahwa perjuangan kita tetap di jalur hukum,” katanya.
Salah seorang warga sekitar Jalan Timor yang juga berjualan di jalan tersebut, menerangkan bahwa pelaku pelemparan dan pengirim kotoran, bangkai tikus serta telur busuk tersebut terdiri dari 4 orang mengendarai 2 unit kendaraan roda dua, jacket hitam dan helm tertutup.
“Mereka dengan cepat melemparkan dan menaburkan kotoran-kotoran itu kemudian langsung pergi dengan cepat. Kotoran manusia yang mereka lemparkan tepat disebelah warung dagangan saya. Berhubung saya jualan makanan, langsung saja saya buang dan tutupi sisa kotoran manusia itu dengan pasir. Pelanggan saya bisa kabur kalau kotoran itu tetap ada,” katanya menjelaskan.
Sedangkan kotoran sapi, bangkai tikus, dan telur busuk dibiarkan sampai akhirnya Perwakilan Ormas Islam hadir, memberi kesempatan wartawan untuk mengambil gambar, mendokumentasikan lalu membuang serta membersihkan kotoran dan bangkai tersebut.
Walau adanya intimidasi tersebut, pelaksanaan Sholat Jum’at tetap berjalan sebagaimana biasanya, dengan khotib Ustadz Musa Abdul Ghani, Ketua Hizbut Tahrir Sumatera Utara.
Sebelumnya, diberitakan bahwa tanah tempat di mana Masjid Al-Ikhlas berdiri menjadi sengketa antara TNI Kodam I Bukit Barisan dengan ormas-ormas Islam. Sengketa pun bergulir melalui jalur hukum. Di tengah jalan, Masjid Al-Ikhlas dirobohkan secara paksa oleh pihak yang diduga aparat keamanan. mh/reynaldi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar